Tak dipungkiri, produk kerajinan Indonesia adalah yang terbaik di dunia. Para buyers
asing, terutama dari Amerika dan Eropa kian meminati produk yang telah
‘terkontaminasi’ oleh sentuhan seni dan budaya Indonesia tersebut. Sebut
saja lighting craft, tepatnya produk kerajinan
lampu yang terbuat dari kulit kerang. Berbagai varian produk kerajinan
dari kulit kerang ini pun sangat diminati oleh pasar internasional.
Banyaknya limbah kulit kerang yang
terbuang begitu saja, rupanya menyulut kreativitas perajin asal Jepara
ini. Mereka kemudian merangkai dan menyulap bau amis kulit kerang
tersebut menjadi ragam produk menarik dan bernilai jual tinggi. Sebut
saja berbagai kreasi lampu hias yang dirangkai dari potongan-potongan
dan sisa kulit kerang. Usaha semacam ini pun kini menjadi peluang bisnis
menjanjikan bagi terkumpulnya pundi-pundi rupiah.
Peluang inilah yang dimanfaatkan oleh
Indomarco. Usaha yang berlamat di Jepara, Jawa Tengah dan Cirebon, Jawa
Barat (Antika) ini telah memiliki begitu banyak kreasi kerajinan lampu hias dengan memanfaatkan limbah kulit kerang.
Sejatinya Indomarco adalah sebuah perusahaan furniture/mebel
yang sudah berdiri sejak 2005 lalu. Namun pada 2008, perusahaan ini
baru mulai mengembangkan sayap bisnisnya pada kerajinan lampu hias dari
kulit kerang.
“Kami melihat begitu banyak kulit kerang
bertumpukan di pantai di sekitar Jepara. Tidak ada yang memanfaatkan
kulit kerang tersebut. Dari situ kami mulai berpikir untuk bisa
memanfaatkan dan mengolah kulit kerang tersebut untuk dijual,” tutur
Moh. Ronzy, pemilik Indomarco.
Pada awalnya, Ronzi memulai dari produk
kecil, berupa lampu-lampu hias berukuran kecil. Produk-produk tersebut
pun dititipkan ke sebuah perusahaan yang sudah lama bermitra dengan
Indomarco. Tak sengaja, buyers asing yang datang ke perusahaan itu pun tertarik pada lampu-lampu hias dari kulit kerang milik Ronzi tersebut.
“Kami langsung dapat orderan satu container. Itu baru satu model saja,” ujar Ronzi kepada IndoTrading News.
Transaksi perdana tersebut rupanya
semakin memotivasi Ronzi untuk terus mengembangkannya. Peluang usaha
baru ini pun mulai serius digarap dengan menghadirkan berbagai varian,
model dan desain lampu yang menarik.
Adapun lampu-lampu hias kulit kerang
yang diproduksi Indomarco mulai dari yang berukuran kecil hingga lampu
hias berukuran besar, baik untuk dalam ruang (indoor) maupun luar ruang (outdoor). Lighting craft
tersebut, antaralain lamp motif painting (big egon painting dan small
egon lamp); standing lamp (erotiz lamp dan jerycoo lamp); dan table
lamp. Lampu-lampu hias tersebut memiliki beragam varian yang dapat
dipilih sesuai kegunaan dan keinginan, seperti varian eggs lamp, remix
lamp, valon lamp, erotiz lamp, jerycoo lamp, round lamp, square lamp,
voda lamp, egon lamp, ball lamp, dan varian hery lamp, serta masih
banyak lagi.
“Sampai sekarang sudah ada lebih dari 200 model,” katanya.
Untuk lampu-lampu berukuran besar,
pengerjaannya bisa menghabiskan waktu hingga satu minggu. Sementara
berukuran sedang dan kecil, bisa dikerjakan hanya dalam hitungan jam
atau hingga 1-2 hari. Material lain yang digunakan selain kulit kerang,
adalah fiber glass, perekat, dan beberapa bahan lainnya.
“Pertama, kami bentuk dulu fiber-nya
sesuai dengan model dan desain yang sudah kami rencanakan. Setelah
terbentuk, baru kami tempelkan kulit-kulit kerang. Kemudian disiram
dengan cairan khusus fiber sehingga menyatu dengan fiber-nya,” Ronzi menjelaskan proses pengerjaannya.
Untuk pewarnaan, pada umumnya produk
Indomarco ini masih mempertahankan warna-warna alami kulit kerang. Warna
natural tersebut menjadikan Lighting craft milik Ronzi kian nyentrik dan unik, apalagi jika dipadukan dengan nyala lampu.
Ronzi menjamin produknya tersebut
memiliki kualitas yang sangat teruji dan bisa bertahan hingga
bertahun-tahun. Pun demikian, tahan panas dan hujan. Sepuluh karyawan
yang bekerja di Indomarco pun sudah sangat mahir merangkai setiap produk
yang dikerjakan. “Kalau kotor, kita semprot saja pakai air, tidak
apa-apa.”
Produk-produk lighting craft
besutan Indomarco rupanya mendapat respons pasar yang sangat positif.
Masyarakat luas, termasuk mancanegara sangat ingin memiliki ragam lampu
hias produksi tangan perajin Indonesia ini. Tak hanya melayani pasar
dalam negeri, sejauh ini, pasar-pasar di luar negeri, seperti ke Amerika
dan Eropa juga terus memesan lighting craft dari Indomarco.
“Kalau untuk lokal, kebanyakan pembeli
kami adalah hotel-hotel, seperti di Bogor, Jakarta, Jawa Tengah, dan
lainnya. Sementara untuk pasar luar negeri, Amerika merajai dengan
rutinitas pengiriman sebanyak 1 kontainer per bulannya. Selain Amerika,
ada juga ke Prancis dan beberapa negara lainnya di Eropa dan Asia,”
terang Ronzi.
Para pemesan, sambung dia, juga dapat
memesan produk-produk tersebut sesuai keinginannya, baik model dan
bentuk desain, serta motif yang diinginkan.
Produk kerajinan kulit kerang ini
dipasarkan dengan harga yang bervariasi, yakni mulai dari Rp 200 hingga
Rp 3 juta. Kini, Omzet rata-rata Indomarco dari hasil menjual kerajinan
kulit kerang tersebut telah mencapai Rp 20 juta-Rp 30 juta per bulannya.
Sebagai usaha kecil menengah (UKM) yang
tengah tumbuh, Ronzi mengakui jika perusahaanya masih terkendala pada
pemasarannya. Dia berharap agar pemerintah maupun BUMN dapat terus
membina dan memperhatikan, dan terutama dapat membuka akses pasar bagi
penjualan produknya. [pio]
Indomarco (Workshop & Showroom):
Jl. Raya Welahan Jepara KM 25, Gedangan Jepara, Jawa Tengah 59464
HP: +62 81564 775 66, atau +62 8777 0154 099
Website: www.indoantika.com
Jl. Raya Welahan Jepara KM 25, Gedangan Jepara, Jawa Tengah 59464
HP: +62 81564 775 66, atau +62 8777 0154 099
Website: www.indoantika.com
Jl. Raya Pelimanan – Jakarta KM 21, Tegal Karang, Cirebon, Jawa Barat 45161
Phone : +62 231 3328157
Fax: +62 231 322155
Eemail: info@indoantika.com atau nzy_jpr@yahoo.com
Phone : +62 231 3328157
Fax: +62 231 322155
Eemail: info@indoantika.com atau nzy_jpr@yahoo.com
indah sekali harganya .. sangat keren !!
BalasHapus(y)
gimana ya bisa belajar u berkreasi seperti ini?
salam kenal dari orangbiasaji.net